3.24.2012

Menikmati Hutan di Tengah Kota : Tahura Djuanda Bandung



Hutan pinus di tengah kota : Tahura Djuanda
Datang ke Bandung untuk menikmati keasrian alam memang tak salah. Bahkan di tengah kotanya kita masih bisa menemui hutan pinus yang bersuasana sejuk menghijau yaitu di Taman Hutan Raya (Tahura) Djuanda Bandung.

Sesuai namanya, gerbang masuk Tahura Djuanda memang terletak di Jl. Ir. H. Djuanda atau populer dengan nama Jalan Dago. Ini bukan satu-satunya pintu masuk, tapi inilah pintu masuk terdekat bila pengunjung datang dari tengah kota. Cari saja sign bertuliskan Dago Pakar (sebutan lain untuk taman hutan ini) di pinggir jalan Dago (sebelum sampai terminal).

Untuk masuk hutan ini, memang tidak gratis. Pengunjung perlu membayar Rp. 8000 per orang, sedangkan untuk wisatawan mancanegara tarifnya berbeda Rp. 50.000 per orang. Biaya masuk kendaraan roda dua Rp. 5000,- dan roda empat Rp. 10.000,-

Bila anda ingin bersantai sekedar menikmati suasana hutan, maka berjalan-jalan di sekitar tak jauh pintu masuk sudah cukup. Ada jejeran pohon-pohon pinus, saung-saung tempat beristirahat, warung-warung penjual makanan, area bermain anak, juga panggung tempat pergelaran seni, Museum Djuanda, rumah flora, bahkan penginapan. Semua fasilitas ini dikelola oleh dinas terkait Pemprov Jawa Barat.
Foto : Dinas Pariwisata Jabar
Selain itu ada pula peninggalan sejarah berupa gua buatan yakni Gua Jepang dan Gua Belanda yang menjadi obyek wisata di Tahura ini. Konon, dua gua ini dipakai pada masa penjajahan, bukan hanya sebagai tempat perlindungan namun juga penjara bagi orang pribumi. Bila anda takut untuk menyusuri gua, ada guide yang bersedia membantu. Atau sekedar melihat-lihat di mulut gua pun tak apa. Nah, itulah yang saya lakukan. Bila ingin melihat air terjun terdekat, bisa mencari Curug Dago.

Gua Belanda
Namun, bila anda berjiwa petualang serta punya stamina fisik yang kuat bisa menyusuri gua sampai ke ujungnya. Dari Gua Belanda bila ditelusuri terus akan berujung hingga Maribaya Lembang. Di Maribaya anda dapat menikmati air terjun Curug Omas dan Curug Lalay. Bahkan trekking, bisa diteruskan hingga gunung Tangkuban Perahu. Bila anda mau, hehe. Terserah tujuan anda datang ke hutan ini sekedar bersantai, atau benar-benar ingin berpetualang alam.

Sebagai hutan konservasi, Tahura Djuanda tentu menyimpan kekayaan flora dan fauna. Luasnya sekitar 527 hektar, membentang dari Dago hingga Kecamatan Lembang, serta sebagian di Kecamatan Cimenyan Kabupten Bandung Barat. Awalnya, ini merupakan Hutan Lindung Gunung Pulosari yang dirubah fungsinya menjadi Taman Wisata Curug Dago pada 1980. Lalu, berubah lagi menjadi Tahura Djuanda pada 1985 berdasarkan Kepres.